Berita
Oleh Aswan pada hari Selasa, 14 Sep 2021 - 17:49:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Cak Imin Kritik Pemerintah, Pengamat: Ingin Menaikkan Elektabilitasnya dan Suarakan Persoalan Rakyat

tscom_news_photo_1631616557.jpg
Pengamat Politik Ujang Komarudin (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia ,Ujang Komarudin, mengatakan soal kritikan Cak Imin kepada pemerintah yang cenderung mengutamakan peningkatan di aspek ekonomi ketimbang penyelesaian masalah agraria, hanya untuk menaikan elektabilitasnya seperti yang dilakukan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani akhir-akhir ini yang kian mengkritik kebijakan pemerintah.

"Mungkin Cak Imin sedang ingin menaikkan elektabiltasnya sebagai capres atau cawapres. Ingin menyuarakan persoalan-persoalan yang sedang dihadapi masyarakat. Sehingga dia mendapat simpati rakyat. Itu sama yang dilakukan oleh Puan kemarin2 yang mengkritik pemerintah," kata Ujang saat dihubungi wartawan, Selasa(14/9).

Bagi dia, dengan cara itu, Cak Imin bisa menyuarakan persoalan-persoalan yang saat ini masyarakat hadapi sehingga dapat menarik simpati masyarakat.

"Karena kuncinya ada pada rakyat. Jadi rakyat didekati dengan cara mengkritik pemerintah. Karena jika tak mengkritik pemerintah, maka tak akan dapat simpati publik itu," tambahnya.

Namun itu, lanjut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini mengungkapkan bahwa, itu semua hanya strategi politik saja dan itu juga akan dilakukan juga oleh para calon Presiden dan Calon Wakil Presiden seperti yang lainnya.

"Strategi politik saja. Itu akan dilakukan juga oleh capres dan cawapres lain. Termasuk partai politik," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengkritik pemerintah yang cenderung pragmatis dalam menyelesaikan masalah konflik lahan berdasarkan Undang-undang Pokok Agraria (UUPA).

Menurutnya, pemerintah sejak dulu hingga sekarang cenderung mengutamakan peningkatan di aspek ekonomi ketimbang penyelesaian masalah agraria yang dikehendaki UUD 1945.

"Yang penting ekonomi tinggi dulu, yang penting angka pengangguran rendah. Akhirnya yang terjadi terlalu lupa terhadap substansi konstitusi. Lupa terhadap konstitusi ini karena tidak tahu solusinya apa," ujarnya dalam diskusi virtual, Senin (13/9/2021) kemarin.

tag: #politik  #cak-imin  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement