JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR mendesak agar proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dapat diaudit dan dilakukan review secara menyeluruh.
Demikian disampaikan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono merespon membengkaknya estimasi proyek pembangunan kereta cepat Jakarta- Bandung sekitar 1,9 miliar dolar AS atau Rp 27 triliun menjadi Rp 113,9 triliun.
Dalam akun twitter pribadi miliknya, Ibas sapaanya mentautan pemberitaan di salah satu media nasional mengenai potensi membengkaknya pembiayaan kereta cepat Jakarta- Bandung Rp 113,9 triliun.
"Sebaiknya diaudit & dilakukan review menyeluruh. Jangan sampai ada penyalahgunaan investasi hingga bengkak," cuit Ibas dalam akun twitter pribadi miliknya, Senin, (11/10/2021).
Ibas menekankan, jika fiskal negara tidak bisa terlalu banyak hanya untuk melakukan Penyertaan Modal Negara (PMN) secara terus menerus.
"Juga harus dihitung cost dan benefitnya untuk BUMN. Semoga tidak makin dalam dan mangkrak," tandas Ibas.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Kereta Cepat Indonesia China Mirza Soraya mengatakan perusahaan terus melakukan efisiensi guna mengejar target operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Pasalnya, proyek tersebut saat ini mengalami persoalan membengkaknya biaya proyek alias cost overrun.
Biaya proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung diestimasikan membengkak sekitar US$ 1,9 miliar atau Rp 27,17 triliun menjadi Rp 113,9 triliun. Akibat melarnya biaya proyek ini, konsorsium Indonesia pun diperkirakan harus menanggung beban tambahan sebesar Rp 4,1 triliun, yang diusulkan dibiayai oleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) 2022.