JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang KH Salahudin Wahid atau Gus Solah optimis dirinya terpilih menjadi ketua umum PBNU pada muktamar organisasi itu. Menurut Gus Solah, keyakinannya itu didasarkan pada sikap netralitas pemerintahan Jokowi.
"Pada muktamar kali ini pemerintah netral sehingga kompetisi para kandidat ketua umum akan berlangsung sehat," ujar Gus Solah kepada TeropongSenayan yang menghubunginya dari Jakarta, Selasa (16/6/2015).
Muktamar NU akan digelar di Jombang, Jawa Timur pada 1-5 Agustus 2015. Sejauh ini sudah ada tiga kandidat yang akan maju menjadi ketua umum PBNU periode 2015-2020. Ketiga kandidat itu adalah KH Said Agil Siradj (Ketua Umum PBNU), Gus Solah, dan KH. As'ad Said Ali.
Gus Solah mengatakan pada muktamar 2010 lalu, Presiden SBY mendukung Said Agil Siradj untuk maju sebagai calon ketua umum PBNU. Dan Said pun terpilih. Kini, kata Gus Solah, tidak ada lagi dukung-mendukung dari pemerintah kepada salah satu kandidat.
"Jadi, sekarang lebih bebas bagi para kandidat untuk bersaing," papar Gus Solah.
Untuk memperoleh dukungan pengurus-pengurus cabang NU, Gus Solah menyerahkannya kepada mereka. Gus Solah tidak menjanjikan uang transportasi kepada mereka.
"Yang saya janjikan hanya perbaikan manajemen organisasi kalau saya terpilih," terang Gus Solah.
Menurut adik kandung Gus Dur ini, selama ini NU yang merupakan organisasi terbesar di Indonesia dikelola dengan manajemen apa adanya.
"Mestinya dikelola secara modern agar peran sosial keagamaan NU lebih maksimal," pungkas Gus Solah. (mnx)