Berita
Oleh Bachtiar pada hari Kamis, 03 Feb 2022 - 11:53:53 WIB
Bagikan Berita ini :

Dianggap Sensitif, FPKS Minta Museum Holocaust di Sulut Ditutup

tscom_news_photo_1643864033.jpeg
Sukamta Politikus PKS (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta menilai, hadirnya Museum Holocaust yang dibangun oleh komunitas Yahudi di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara bisa menimbulkan kegaduhan.

Mestinya, kata dia, pemerintah sigap menyikapi persoalan ini agar kegaduhan demi kegaduhan tidak lagi terjadi di tengah masyarakat.

"Ini isu yang cukup sensitif. Negara Israel identik dengan Yahudi, meski ada juga Yahudi yang tidak sepakat dengan berdirinya Negara Israel. Indonesia sejak dulu tidak mengakui Israel karena kelakuannya yang terus menjajah tanah Palestina. Israel telah melakukan aneksasi terhadap wilayah Palestina hingga sekarang. Di tengah isu normalisasi hubungan Israel dan Indonesia yang sempat mencuat belum lama ini, lalu muncul berdirinya museum ini, wajar jika tokoh-tokoh nasional dan masyarakat kita mengecam," tandas Politikus PKS itu kepada wartawan, Kamis (03/02/2022).

Menurutnya, hal ini juga tidak selaras dengan sikap resmi Pemerintah RI terhadap isu Palestina yang menentang penjajahan oleh Israel.

"Bahkan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu pernah menyatakan boikot terhadap produk-produk Israel," kata Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri ini.

Karena itu, Sukamta menyarankan agar pemerintah harus melakukan beberapa langkah dalam permasalahan ini.

"Pertama, pemerintah dalam hal ini Menteri Luar Negeri perlu memanggil Dubes Jerman untuk Indonesia guna meminta penjelasan atas kehadirannya dalam peresmian Museum Holocaust di Tondano. Hal ini mengingat beliau ditugasi di negara Indonesia yang tidak menjalin hubungan diplomatik dengan bangsa Yahudi dan Negara Israel," tegasnya.

Kedua, Sukamta juga meminta agar Museum Holocaust di Tondano ditutup. Museum ini tujuannya dibangun untuk mengingat kekejaman Nazi Jerman. Tapi pembuat museum (Bangsa Yahudi Israel) saat ini sedang melakukan kekejaman-kekejaman kepada rakyat Palestina setiap hari.

"Indonesia akan terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina demi mewujudkan cita-cita pendiri bangsa Indonesia dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk membebaskan dunia dari penjajahan. Indonesia tidak akan mengakui Negara Israel selama masih menjajah Palestina," tegas Doktor lulusan Salford, Manchester, Inggris ini.

Sukamta juga berpesan permasalahan ini segera dituntaskan sehingga tidak membuat kegaduhan lebih besar yang sebetulnya tidak perlu. "Lebih baik energi kita arahkan untuk menghadapi pandemi yang belum juga reda," ujarnya.

Sebagai informasi, Museum Holocaust Shaar Hashamayim Synagogue Minahasa merupakan museum kekejaman Yahudi yang pertama kali ada di Indonedia dan Asia Tenggara. Museum ini berada di Kelurahan Rerewokan, Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

tag: #israel  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement