JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi VII DPR Fraksi Partai Demokrat Sartono Hutomo memprediksi bahwa kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yakni Pertalite dan Solar akan berimbas ke sejumlah sektor. Efek domino dari kenaikan harga BBM putaran pertama akan berpengaruh pada sektor transportasi dan sektor lainnya.
“Dalam beberapa waktu ke depan dampak kenaikan harga BBM putaran pertama akan berpengaruh terhadap sektor transportasi dan sektor yang terkait dengan penggunaan BBM,” jelas Sartono, Minggu,(4/9/2022).
Sartono melanjutkan, pihaknya juga telah mengamati dan melakukan pemantauan pasca sehari kenaikan harga BBM yang dilakukan secara sepihak dan mendadak oleh pemerintah.
Hasilnya, ungkap Sartono, telah terjadi kenaikan secara sepihak berbagai tarif angkutan umum yang digunakan oleh masyarakat secara luas.
“Kenaikan tarif cenderung tidak diatur dan dilakukan oleh pelaku usaha masing-masing. Hal ini mengakibatkan kenaikan tarif menjadi tidak merata. Berdasarkan pantauan kami kenaikan tarif berkisar antara 20% hingga 80%,” jelas Sartono.
Menurutnya, ketidakjelasan dan kurangnya koordinasi pada saat kenaikan harga BBM telah berpotensi merugikan konsumen dan rakyat kecil pengguna angkutan umum.
Dengan kondisi ini, Partai Demokrat berharap, pemerintah dapat melakukan aksi nyata dalam meredam dampak kenaikan harga BBM secara efektif dan sistematis.
“Kurangnya persiapan telah menyebabkan ketidakjelasan dan kekacauan yang merugikan masyarakat. Pemerintah harus mengatur dan mengendalikan kenaikan tarif angkutan umum,” tegas Sartono.
Kepala Departemen Perekonomian DPP Partai Demokrat ini juga memperingatkan pemerintah agar mewaspadai dampak putaran kedua dan ketiga dari kenaikan harga BBM.
“Karena berdasarkan pengamatan kami, biasanya dampak putaran kedua dan ketiga akan memiliki dampak yang lebih luas dan berpotensi besar menurunkan daya beli masyarakat,” beber Sartono.
Sartono pun memastikan, Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY akan terus mengawal kepentingan rakyat.
“Terutama terkait efek kenaikan BBM,” tandas Sartono.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30.
Harga Pertalite naik dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari sebelumnya Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.