JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang menegaskan, isu dugaan kebocoran data penduduk Indonesia yang ada di Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidaklah benar.
Sebab, menurutnya, jika merujuk pada data yang ada dalam Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL) yang dibuat KPU periode saat ini, data tersebut sejauh ini masih dalam kondisi baik-baik saja.
Kendati demikian, Junimart yang juga politisi senior PDIP itu tak memungkiri bahwa potensi kebocoran data bisa saja terjadi.
"Sesungguhnya tidak ada kebocoran data dari KPU, hal itu bisa dilihat dari data yang ada di SIPOL yang bersumber dari KPU periode sekarang. Tidak benar bila kebocoran data dari KPU," tandas Junimart kepada wartawan, Jumat (09/09/2022).
Berdasarkan percakapan atau klarifikasi yang dilakukannya terhadap salah satu pejabat teras di KPU terkait isu ini, Junimart mengungkapkan bahwa data yang ada di KPU saat ini bisa dipastikan tidak bocor seperti yang dihembuskan oleh pihak tertentu.
"Saya sudah komunikasi Rabu kemarin dengan Sekjen KPU mempertanyakan hal ini, beliau menegaskan tidak ada kebocoran data dari KPU," tandas Junimart.
Lanjut, meski data pemilih yang ada di KPU sekarang masih terjaga, Junimart tetap menyarankan agar KPU melakukan langkah antisipasi dengan melakukan kontrol ketat terhadap sumber daya manusianya dan membuat sistem pengamanan IT yang kuat serta berlapis-lapis.
"Meningkatkan pengawasan SDM dan pengamanan IT," ujarnya singkat.
Diketahui, 105 juta data penduduk Indonesia yang diduga milik KPU beredar di forum online “Breached Forums”.
Salah seorang anggota forum dengan username “Bjorka” mengunggah data tersebut bahkan menjualnya seharga Rp 5.000 dollar AS (Rp 74,4 juta). Dalam unggahannya, Bjorka mengklaim memiliki data penduduk Indonesia dari KPU dengan ukuran file terkompres sebesar 4 GB.