JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Umum Pinsar Indonesia Singgih Januarmoko mendorong pemerintah untuk terus mencegah stunting. Salah satu cara dengan mengkonsumsi telur dan ayam untuk pencegahan stunting di tanah air.
"Yang berhubungan dengan program stunting yang berupa ayam dan telor," kata Singgih kepada wartawan, Rabu (5/4/2023).
Anggota Komisi VI DPR ini mengatakan, pemerintah bisa menyalurkan telur dan ayam ke masyarakat. Hal ini guna mencegah stunting di masyarakat.
"Selain itu kita minta Bansos program stunting untuk 1,4 juta KK di adakan sampai dengan akhir tahun. Dan di perluasan tidak hanya 1,4 juta KK tapi seperti bansos beras 21,9 juta KK," katanya.
Ia juga merekomendasi bantuan ini bisa dilaksanakan oleh RCN Idfood sebagai pelaksana penyediaan bantuan telur dan ayam.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menganjurkan konsumsi telur untuk mencegah stunting pada anak balita.
"Semangat untuk isi piringku dan kampanye isi piringku dengan (makanan) kaya protein menjadi penting. Satu butir telur sehari, itu sudah bisa mengatasi stunting," katanya di Jakarta, Selasa.
Dia menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi, termasuk protein hewani, pada 1.000 hari pertama kehidupan anak untuk mencegah stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.
Mengingat stunting kebanyakan terjadi pada anak dalam rentang usia enam sampai 24 bulan, ia mengatakan, pemenuhan kebutuhan nutrisi anak selama kurun itu mesti benar-benar diperhatikan.
Telur yang mengandung protein, kolin, selenium, yodium, fosfor, besi, seng, serta vitamin A, B, D, dan K, menurut dia, bisa digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi anak selama masa pertumbuhan.