Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Minggu, 14 Mei 2023 - 19:39:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Jokowi: Indonesia Butuh Pemimpin Yang Benar

tscom_news_photo_1684067940.jpeg
Presiden Jokowi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia membutuhkan pemimpin yang tepat, benar, dekat, dan mau bekerja keras untuk rakyat. Menurut Kepala Negara, hal ini karena Indonesia merupakan negara dan bangsa yang besar.

Demikian dikatakan Presiden saat menghadiri acara puncak Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia Relawan Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).

"Kita butuh pemimpin yang paham hati rakyat, tahu kebutuhan rakyat, dan mau bekerja keras untuk rakyat," ujarnya .

Kepala Negara mengatakan rakyat membutuhkan pemimpin yang paham dan mengerti bagaimana memanfaatkan peluang untuk memajukan Indonesia. Oleh karena itu, lanjutnya, penting sekali pemimpin ke depan mengetahui potensi serta kekuatan negara Indonesia.

"Dia harus tahu bagaimana membangun sebuah strategi negara, strategi ekonomi, dan strategi politik," ucapnya. Menurut Presiden, hal ini karena Indonesia berhadapan, bersaing, dan berkompetisi dengan negara-negara lain.

Presiden mengungkapkan Indonesia berpeluang menjadi negara maju dalam 13 tahun ke depan, menurut pakar dalam negeri maupun internasional. "Ini karena bonus demografi kita akan muncul pada tahun 2030an," ujarnya.

Menurut Kepala Negara, sejarah peradaban berbagai negara membuktikan bahwa memang kesempatan hanya datang sekali. "Hati-hati, keliru memilih pemimpin yang tepat akan menghilangkan kesempatan untuk menjadi negara maju," katanya.

Presiden mencontohkan negara-negara Amerika Latin, yang pada tahun 1950-an hingga 1970-an sudah berada pada posisi negara berkembang. "Tetapi 50 atau 60 tahun kemudian hal itu hilang karena tidak bisa memanfaatkan peluang-peluang pada saat itu," ujarnya.

Oleh karena itu, Presiden mengajak para relawan untuk memilih pemimpin yang tepat dan benar pada Pemilu 2024. Kepala Negara juga meminta pendukungnya untuk tidak tergesa-gesa menentukan pilihan.

"Ketidakpastian global diperkirakan berlangsung sampai 5-10 tahun mendatang," ucapnya. Sehingga, kata Presiden, nakhoda yang memimpin harus berani mengambil risiko demi kepentingan negara.

tag: #jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement