Oleh Faizal Assegaf pada hari Rabu, 30 Agu 2023 - 15:31:48 WIB
Bagikan Berita ini :

Visi Anies dan Kampus, Lawan Ketidakadilan

tscom_news_photo_1693384308.jpeg
Faizal Assegaf (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --FISIP UI menggelar karpet merah kepada Anies Baswedan. Tampil elegan, berbicara dalam bahasa kejujuran memotret realitas bernegara. Banyak problem krusial dipetakan.

Seperti biasa, Anies menggulir sederet gagasan cemerlang dan substansif. Dia berbicara tanpa beban, menghentak kesadaran publik tentang idealisme dan esensi perubahan.

Pernyataannya menusuk sentrum kekuasaan yang kian bobrok. Anies menegaskan pelaku kejahatan korupsi harus dimiskinkan: ”Disita hartanya, itu yang paling ditakuti koruptor…”

Pesan pendek itu dengan cepat menyebar ke seluruh jejaring media sosial. Jutaan mata rakyat tertuju pada praktek kekuasaan rezim Jokowi yang semakin meresahkan dan mencemaskan.

Wabah ganas korupsi adalah persoalan serius. Menyebakan hajat hidup rakyat banyak tersandera oleh aneka beban sosial dan ekonomi. Ketidakadilan itu butuh daya dobrak perubahan yang fundamental.

Di era rezim Jokowi, korupsi kian menyuguhkan kentalnya watak feoadilistik dan dinasti politik. Tanpa henti rakyat menuntut keadilan bernegara. Belum lama ini, dua anak presiden, Gibran dan Kaesang diadukan ke KPK.

Suara kemarahan itu makin kencang menyulut perlawanan dari berbagai tokoh nasional, elemen kampus dan rakyat. Dugaan korupsi pada lingkar kekuasaan tersebut semakin terang. KPK dituntuk tidak tebang pilih.

Anies hadir menyapa komunitas Kampus. Tempat yang tak asingnya baginya. Menyadarkan seluruh kaum intelektual. Bahwa perlu tanggungjawab bersama menyelamatkan negara dan rakyat.

Seruan moral itu memperjelas visi Anies dan Kampus satu dalam tekat yang sama: Melawan ketidakadilan. Saatnya rakyat dan seluruh kampus di Indonesia bangkit dan bersatu untuk perubahan.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Opini

Libur Nataru 2024-2025: Momentum Kebersamaan dan Tantangan Mobilitas Nasional

Oleh Muchlis Ali
pada hari Jumat, 20 Des 2024
Jakarta – Libur panjang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) diperkirakan akan melibatkan lebih dari 110 juta orang yang melakukan perjalanan mudik dan liburan. Mobilitas besar-besaran ini ...
Opini

Program 3 Juta Rumah Prabowo: Ambisi atau Realita?

20 Desember 2024 | 17.14 WIB Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program besar berupa pembangunan 3 juta rumah per tahun, yang disebut sebagai langkah strategis untuk mengatasi krisis perumahan ...