JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komusi V DPR RI, Lasmi Indaryani mendorong agar profesi konstruksi, terutama tanaga tukang batu, untuk mengantongi sertifikat kompetensi profesi. Pasalnya, dewasa ini banyak tenaga manusia yang telah digantikan mesin.

“Sekarang serba canggih. Banyak tenaga manusia yang sudah diganti tenaga mesin. Jika kita tidak me ng-upgrade diri, bisa-bisa kehilangan pekerjaan,” ucapnya saat menghadiri Pembekalan dan Uji Serifikari Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat Terampil di Desa Ampelsari, Kecamatan Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (21/10/2023) lalu.

Dia berpesan kepada para peserta untuk serius dalan mengikuti acara selama dua hari ini. Memang, Lasmi mengakui, sertifikasi profesi bukan jaminan mendapatkan pekerjaan. Yang tidak mengikuti uji kompetensi pun belum tentu kehilangan pekerjaan.

Tapi dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu, terutama di bawah Kementerian PUPR, ada syarat yang diwajibkan bahwa tenaga kerja harus memiliki sertifikat dan pernah mengikuti pembekalan dan telah diuji,” papar politikus Partai Demokrat ini.

Artinya, lanjut Lasmi, jika pekerja sudah mengantongi sertifikasi profesi, maka kualitas kerjanya sudah diakui sejak mengajukan atau nelamar untuk satu pekerjaan konstruksi.

Dia menganalogikan seperti kendaraan bermotor. Jika kendaraan tidak lolos uji kelayakan, artinya tidak mendapatkan izin untuk dioperasikan di jalan raya.

“Jadi dianggap membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain. Sama dengan sertifikasi profesi. Jika belum bersertifikat, maka kemampuannya belum diakui dan diragukan,” tandasnya.