JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi 1 DPR RI, KH. Rojih Ubab Maimoen mengajak masyarakat untuk mengunakan media digital dengan sebaik-baiknya. Apalagi, kata ia, di bulan Ramadan yang penuh berkah ini.
"Dengan memanfaatkan media sosial dengan bijak masyarakat dapat meraih banyak sekali manfaat dan juga kebaikan. Baik itu untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan semoga itu tidak hanya dilakukan di bulan Ramadan tetapi dilakukan di sepanjang tahun," katanya dalam webinar Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo melalui Ditjen APTIKA bekerjasama dengan Komisi I DPR RI dengan tema “Bulan Ramadhan: Maksimal Beramal Sholih di Sosial Media”, Jumat, (29/3/2024).
Ia juga mengatakan, dalam era informasi digital, kemajuan teknologi telah memunculkan fenomena yang mengubah cara berkomunikasi, berinteraksi, dan mengakses informasi. Salah satu aspek yang paling menonjol adalah perkembangan media sosial.
“Media sosial sebagai bagian integral dari kehidupan saat ini telah menjadi platform dimana kita mendapatkan nilai-nilai kebaikan, kebenaran dan kasih sayang. Namun sering kali melihatnya juga sebagai wadah untuk menyebarkan fitnah, ujaran kebencian, dan hoax," katanya.
Oleh karena itu, kata ia, jadikan media sosial sebagai sarana dakwah di bulan Ramadan ini. Mari berlomba-lomba menyebarkan kebaikan melalui ayat-ayat Al-Quran, hadist hadist, atau kutipan bijak dari ulama-ulama.
“Mari kita memberikan inspirasi kepada sesama, karena jika kita ingin melihat perubahan di media sosial, kita harus menjadi bagian dari perubahan tersebut. Jadilah pelopor yang membawa dampak positif di dunia digital," ucapnya.
Sementara, Prof. Dr. Widodo Muktiyo selaku Guru Besar Ilmu Komunikasi FISIP UNS menambahkan. Bahwa menurut survei APJII tahun 2024 tercatat sudah ada 221,5 juta penduduk Indonesia dari 278,6 juta penduduk Indonesia sudah menggunakan internet atau dengan persentase 79,5%.
“Dengan tingginya penetrasi internet tentu saja perlu diikuti dengan bagaimana kita sebagai SDM betul-betul memanfaatkan internet menjadi sesuatu yang positif. Mari kita tingkatkan porsi maupun kualitas di dalam suasana bulan suci Ramadan ini untuk bisa mengambil jalan yang benar dan menjauhkan racun yang meracuni pikiran kita dalam menggunakan media sosial," katanya.
Semakin sering mengirimkan banyak konten-konten kebaikan yang memberikan keteladanan, kata ia, melalui media sosial maka disitulah media sosial betul-betul terkendali dan menghasilkan luapan kebaikan. "Luapan yang memberikan efek positif kepada sesama netizen," katanya.
Sementara, Wakil Dekan Bidang Akademik FUD UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr. Nur Kafid menambahkan, bahwa media sosial sebagai alat yang efektif dalam menyebarkan kebaikan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. “Sehingga beramal sholih kita tidak hanya terbatas pada ruang lingkup pribadi, tetapi juga mampu memberikan manfaat yang lebih luas bagi umat dan lingkungan sekitar," katanya.