JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat politik Arbi Sanit menilai manuver yang dilakukan politisi PDIP sekaligus Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo merupakan bentuk tekanan terhadap Presiden Jokowi.
Peringatan Tjahjo, kata Arbi, yang menyatakan ada menteri yang menghina presiden merupakan upaya menekan Jokowi sekaligus membela Jokowi.
"Targetnya agar Jokowi makin tak berkutik dan permintaan PDIP mendapatkan tambahan kursi menteri akan terpenuhi," ujar Arbi kepada TeropongSenayan di Jakarta, Selasa (30/6/2015).
Dalam pengamatan Arbi, pernyataan Tjahjo Kumolo merupakan bagian tak terpisahkan dari pernyataan Wasekjen PDIP Ahmad Basarah yang minta tambahan lima kursi menteri kepada Jokowi. Di sisi lain, tambah Arbi, pernyataan Tjahjo Kumolo juga menyiratkan sinyal agar menteri-menteri PDIP yang ada di kabinet saat ini tidak diganti.
Arbi menilai manuver-manuver yang dilakukan PDIP tak lain merupakan upaya menyerang Jokowi supaya kader yang menjadi presiden itu ketakutan.
"Dengan serangan dan seolah-olah membela itu, Jokowi akan semakin tergantung pada PDIP," papar Arbi. (mnx)