Oleh Fath pada hari Minggu, 27 Okt 2024 - 12:34:38 WIB
Bagikan Berita ini :

Hadapi Tekanan Ekonomi, Ahmad Najib: Swasembada Pangan dan Energi Harus Segera Dieksekusi

tscom_news_photo_1730007278.jpeg
Ahmad Najib Qudratullah Politikus PAN (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Ahmad Najib Qodratullah berharap, pemerintahan baru harus mengoptimalkan kemampuan domestik melalui program yang dicanangkan Presiden RI periode 2024-2029 Prabowo Subianto.

Najib begitu ia disapa menegaskan program Presiden RI Prabowo untuk mewujudkan swasembada energi dan pangan diperlukan guna menghadapi ancaman pelambatan ekonomi hingga resesi yang diprediksi bakal terjadi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Najib menanggapi serangkaian prediksi yang menyebut jika ekonomi Indonesia akan menghadapi pelambatan hingga ancaman resesi. Teranyar, Economist Tamara Mast Henderson memprediksi ekonomi RI bakal melambat dan resesi akan meningkat.

“Indonesia perlu mengoptimalkan kemampuan domestik melalui program yang sedang dicanangkan presiden Prabowo. Bila kita mampu sesegera mungkin melakukan swasembada pangan dan energi maka tekanan akan berkurang secara signifikan,” tegas Najib, Minggu,(27/10/2024).

Najib tak menampik, jika semua negara di belahan dunia saat ini tengah mengalami ancaman pelambatan ekonomi hingga resesi. Najib memandang, ancaman itu terjadi lantaran adanya perang yang meluas di eropa dan timur tengah.

Oleh kerena itu, Najib menegaskan pentingnya kreativitas lebih lanjut dalam mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan buruk baik dari sisi ancaman pelambatan ekonomi hingga ancaman resesi.

“Perang yang meluas di eropa dan timur tengah memiliki andil besar dalam perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Semua negara mengalaminya, perlu kreativitas lebih lanjut dalam mengantisipasi kemungkinan lebih buruk,” pungkas Najib.


Perekonomian Indonesia diprediksi akan membukukan pertumbuhan sebesar 5,04% pada kuartal III-2024, berdasarkan hasil survei terakhir Bloomberg terhadap 34 ekonom.

Prediksi itu lebih tinggi ketimbang perkiraan sebelumnya sebesar 5,03%.
Bila prediksi itu terpenuhi, artinya perekonomian domestik membukukan perlambatan sedikit karena pada kuartal II lalu, Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 5,05%.

Secara keseluruhan, tahun ini pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencatat angka 5%, sedikit melambat dibanding capaian tahun sebelumnya sebesar 5,05%.

Perlambatan itu diperkirakan akan berbalik pada 2025 di mana para ekonom memprediksi Indonesia akan bangkit dan tumbuh 5,10%.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 79 - SOKSI
advertisement
HUT RI 79 - ADIES KADIR
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement