JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- iPhone 16 produk terbaru dari Apple hingga kini belum bisa dipasarkan di Indonesia. Pasalnya, Pemerintah belum atau enggan memberikan izin edar terhadap handphone asal negeri paman Sam tersebut.
Merespons hal itu, Direktur Eksekutif Center for Budget Analisys (CBA) Uchok Sky Khadafi mendukung penuh langkah pemerintah yang menolak beredarnya iPhone 16 di Indonesia.
"Harus diapresiasi sikap pemerintah tersebut. Ini soal kedaulatan bangsa yang perlu dijaga. Jangan sampai produk-produk buatan negara luar beredar di kita tapi tak memberikan manfaat kepada negara dan masyarakat," tandasnya kepada wartawan, Rabu (13/11/2024).
Uchok menambahkan, pemerintah harus lebih tegas lagi kepada para pedagang asing yang mau berjualan di Indonesia.
"Jangan hanya soal perizinan yang ditekankan, tapi pemerintah juga harus menekankan agar para saudagar-saudagar asing yang hendak jual barangnya itu harus mau berinvestasi di kita. Dengan adanya investasi, maka akan ada multiflier efek terhadap ekonomi masyarakat nantinya," urai Uchok.
Tak hanya itu, lanjut dia, setiap produk asing yang mau dipasarkan di dalam negeri mesti memenuhi syarat sebelum diedarkan.
"Syarat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) ini yang paling penting. Jangan sampai produk semisal iPhone 16 itu tak ada TKDN kita di dalamnya dan jangan sampai mereka kesannya hanya cari untung doank di sini. TKDN penting karena memiliki efek domino yang sangat signifikan, produsen-produsen kita nantinya bisa bergeliat karena ada permintaan TKDN dari produk semisal iPhone itu. Kalau perlu software anak bangsa harus dimasukkan di dalam produk mereka," tegasnya.
Terakhir, Uchok mendesak agar pemerintah menekan Apple untuk membangun pabrik di Indonesia.
"Dampaknya luar biasa nantinya. Bakal banyak tenaga kerja terserap jika mereka bangun pabrik di kita. Pemerintah harus paksa Apple bangun pabrik sebagai syarat utama jika mau produknya beredar di kita. Jangan mau kalau hanya bangun aksesoris, memangnya kita badut mereka apa? Sekali lagi pemerintah harus tegas dan jangan cawe-cawe karena publik mengawal hal ini," tegasnya.