Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Senin, 06 Jul 2015 - 15:08:35 WIB
Bagikan Berita ini :

Heboh, Komisi VIII Sempat Ditawari THR Rp 5 Miliar Per Anggota oleh Kemenag

90Kemenag.jpg
Kantor Kemenag (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Komisi VIII DPR menyatakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) sempat menyodorkan sejumlah uang untuk tunjangan hari raya (THR) sebesar Rp 5 miliar per anggota.

Salah satu sumber anggota Komisi VIII dari Fraksi PAN yang tidak mau disebut namanya menceritakan, pihaknya pernah ditawari mitra kerjanya dari Kementrian Agama uang sebesar Rp 5 miliar per anggota. Hal ini agar Komisi VIII tidak melakukan pemotongan ongkos naik haji atau biaya pelaksanaan ibadah haji atau BPIH.

“Dalam rapat pembahasan ongkos naik haji di Kopo, Puncak Jawa Barat sekitar bulan Maret. Jajaran Kemenag yang hadir menawari kami Rp 5 miliar per anggota agar menolak penurunan biaya haji. Kami semua kaget dan marah, sampai bahasa binatang pun keluar semua. Sejak saat itu Komisi VIII dan Kemenag musuhan sampai sekarang,” ujar sumber tersebut kepada TeropongSenayan, Senin (6/7/2015).

Ia mengatakan, semua anggota Komisi VIII yang menolak THR itu sepakat tidak ingin main-main dalam persoalan haji.

”Banyak jalan lah dapat rezeki, tapi tidak dengan merugikan umat seperti ini,” tegasnya.

Sumber ini menambahkan lagi, ketika Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah berhasil menurunkan atau BPIH, membuat DPR marah karena yang terus berupaya menurunkan BPIH adalah Komisi VIII, sementara pemerintah terus berupaya menahan bahkan menaikan ongkos naik haji.

”Inilah makanya banyak anggota yang marah, kita yang kerja menurunkan BPIH kok pemerintah klaim berhasil turunkan. Mereka (pemerintah, red) kan terus berupaya mempertahankan bahkan menaikan BPIH,” paparnya.

Dia menuding bahwa jajaran Kementrian Agama 'bermain ' di semua level proses haji mulai dari katering, transportasi sampai pemondokan.

“Untuk transportasi saja, kita dapat jawaban dari (maskapai) Garuda bahwa biaya pulang pergi itu bisa murah, tapi mereka (Kemenag) tidak mau menurunkan, jadinya Garuda yah ikut saja,” imbuh dia.

Dia mengklaim punya bukti kuat terkait permainan biaya katering. Dalam anggaran, jelasnya, ditetapkan anggaran untuk makan jemaah haji selama di Madinah 8 hari, satu kali makan 12 real. Padahal pihak katering hanya meminta untuk setiap kali makan jemaah haji itu 5 real.

“12 real itu terlalu mahal, bagi semua orang yang pernah ke tanah suci, pasti tahu, maka disana di sebuah restoran saja harganya rata-rata 8-10 real. Itu sudah makanan dengan penuh daging, salad, roti, nasi dan minum.Kalau jemaah haji Indonesia membayar 12 real untuk nasi sama telur yang biasa disuguhkan, yah kemahalan,” tandasnya.(yn)

tag: #kemenag  #thr  #haji  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement