JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengatakan pembangunan smelter di Papua bukan lagi tanggung jawab perusahaannya tapi Pemda Papua.
"Nanti kalau pembangunan smelter di Papua selesai kita akan bekerja sama untuk konsentrat," kata Maroef di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (6/7/2015).
Saat ini, kata Maroef, Freeport hanya investasi smelter di Gresik dan itu akan selesai pada tahun 2017 nanti.
"Investasi di di Gresik itu nilainya juga besar, kalau kita harus membuat juga di Papua lagi berapa lagi yang akan dikeluarkan Freeport," ungkapnya.
Sebagai informasi, kewajiban membangun smelter merupakan implementasi UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.(ss)