JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra mengkritik kebijakan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang membekukan PSSI. Akibatnya, banyak pihak yang menanggung kerugian lantaran kompetisi juga ikut berhenti.
Baca juga :Arema Tagih Janji Menpora
Baca juga :Akibat Sanksi FIFA, 2 Juta Orang Nganggur
Yusril pun menyarankan kepada pihak yang merasa dirugikan oleh tindakan Menpora tersebut agar menggugat ke pengadilan.
Menanggapi hal itu, Menpora Imam Nahrawi meminta ketua umum Partai Bulan Bintang itu bersikap adil dalam melihat persoalan yang terjadi saat ini.
"Kenapa enggak menuntut orang yang mencegah kompetisi dan turnamen itu (piala kemerdekaan). Coba logikanya dibalik," sindir Imam di kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (9/7/2015)
Baca juga :Kapten Persib: Menpora Jangan Hanya Diam, Mana Tanggung Jawabnya
Tim transisi bentukan Kemenpora bulan Agustus akan menggelar turnamen piala kemerdekaan sebagai jawaban atas kerugian klub dan pemain yang kehilangan pekerjaan mereka. Namun, PSSI memperingatkan klub yang ikut serta dalam turnamen itu bisa disanksi oleh induk sepakbola dunia atau FIFA, lantaran penyelenggaranya tidak diakui FIFA.
"Masak kami yang ingin membenahi sepakbola dari cengkeraman mafia ini malah dituntut. Semua kan berujung ke depan, klub sehat dan atlet sehat. Karena jika kami tidak melakukan ini, akan muncul lagi penyakit menahun itu," klaim dia.
Baca juga : Setelah Disentil Jokowi, Menpan Larang PNS Pakai Mobdin Saat Pulkam
Imam justru meminta Yusril untuk berbuat sesuatu agar sepakbola lebih baik. "Saya kira Pak Yusril harus mendorong agar sepakbola ini bagus, baru dan manusiawi lagi. Jangan komporin mereka (klub dan pemain) untuk menggugat," pungkas politikus PKB itu.(yn)