JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kekuatan sosial media tak bisa lagi dianggap enteng. Berawal saling mengirim pesan diskusi melalui grup WhatsApp dan Black Berry Messenger puluhan aktivis kopi darat atau berkumpul di markas Perhimpunan Gerakan Keadilan (PGK).
Pada sebuah rumah yang berlokasi di di Jalan Tebet Timur Raya 43, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis malam (9/7/2015), mereka sepakat membumikan diskusi yang bermula di sosial media menjadi aksi nyata berupa keprihatinan terhadap pengelolaan kehidupan bernegara dan berbangsa
Mereka adalah para aktivis lintas generasi sekaligus lintas aliran ideologi. Sebagai inisiatir antara lain Bambang Wiwoho, Hatta Taliwang, Bursah Zarnubi, La Ode Ida dan Aryadi Achmad, Syahganda Nainggolan, Yamin Tawari, Kol (Purn) Haryo dan Djoko Eddie Abdurrahman.
Dari kalangan aktivis yang lebih muda hadir antara lain Harris Mothy yang juga aktivis Petisi 28, Hadir pula Rasyid yang juga Sekjen Gerakan Bumi Putra, Fikri Kurniawan, Andi Sinulingga, Herdi Syahrazad, Ketua Umum Perhimpunan Magister Hukum Indonesia serta beberapa lainnya.
Sedang dari aktivis kalangan ormas kepemudaan hadir mantan Ketua GMNI, Wahyuni Refi, Ketua Pimpinan Pusat IMM Beny Pramula, Ketua Umum GPII Karman BM, Ketua PMKRI Lidya Nathalia Sartono, Ketua Umum GemaBudhi Betharia, Wakil Ketua Umum PRD Alif Kamal.
Hadir pula Dita Puspitasari alumni ITB, Patriot dari Pandu Budaya Universitas Indonesia, Dado mantan komisaris di berbagai bank nasional, pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa, beberapa pimpinan aktivis LSM, penggiat Lembaga Bantuan Hukum dsbnya.
Bursah Zarnubi yang menjadi tuan rumah sekaligs inisiator memimpin pertemuan yang berlangsung sejak pukul 17.00 hingga 22.00. Pada pertemuan yang berlangsung tiga sesi itu juga disajikan es kacang merah dan tek wan saat buka puasa, sop patin saat makan malam dan pempek mengakhiri pertemuan.(ris)