JOMBANG (TEROPONGSENAYAN) -Hari ini (Selasa, 4/8/2015) masalah AHWA (ahlul halli wal aqdi) akan dibahas di Komisi Organisasi muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur.
Sejak dibuka sampai Senin (3/8/2015) AHWA menjadi salah satu isu yang kontroversial. Mayoritas pengurus NU dari daerah menolak penerepan AHWA untuk memilih Rais Aam PBNU dalam muktamar.
Calon ketua umum PBNU KH. Salahuddin Wahid atau Gus Solah mengatakan, Komisi Organisasi akan membahas AHWA dari masalah definisi sampai masa pemberlakuannya. Di NU sendiri, kata Gus Sholah, banyak tafsir mengenai AHWA.
"Sebagian menafsirkan AHWA dengan pengertian musyawarah untuk mufakat, sebagian lainnya tak menafsirkan begitu," ujar Gus Solah yang dihubungi TeropongSenayan, Selasa (4/8/2015).
Gus Solah menegaskan, kalaupun nanti Komisi Organisasi menyetujui pemberlakuan AHWA dalam memilih Rais Aam, tidak muktamar kali ini. "Itu akan dipakai pada muktamar NU ke-34 mendatang," papar Gus Solah.
AHWA merupakan mekenisme baru untuk memilih Rais Aam PBNU. AHWA produk Munas NU di Jakarta 2015 lalu. AHWA beranggotakan 9 ulama NU pilihan dengan kriteria Ahlussunah Wal Jamaah, wara', zuhud, adil, alim, punya integritas moral, tawadlu, berpengaruh dan mampu memimpin.(ss)