JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Achmad Hafisz Tohir mempertanyakan janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan mempercepat realisasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mulai kuartal kedua tahun ini untuk membalik pertumbuhan ekonomi yang sempat tersendat di awal tahun.
"Nyatanya malah menurun di kuartal dua ini daripada kuartal satu. Sekarang pertumbuhan hanya 4.6% artinya ada pengurangan pertumbuhan yang terjadi saat ini," kata Hafisz pada TeropongSenayan, Sabtu (8/8/2015).
Dalam kondisi ini, lanjut ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini sangat berbahaya untuk perekonomian Indonesia. Pasalnya penyerapan anggaran sangat rendah dan dipastikan pendapatan negara juga akan berkurang.
"Bahaya," katanya.
Hafisz juga menuturkan dengan kondisi seperti ini pemerintah Jokowi tidak dapat membayar hutang luar negeri.
"Karena tidak ada pertumbuhan ekonomi. Kita defisit neraca kok buktinya cadangan devisa menurun," tandasnya. (mnx)