JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI-Perjuangan, Masinton Pasaribu menilai bahwa budaya malu dan mundur lebih tepat untuk seluruh pejabat tinggi di negara ini.
Ini mengingat hal tersebut sebagai pertanggungjawaban moral kebijakan pada suatu amanat jabatan dan tugas yang mereka emban. Jadi, tidak pantas hal itu ditujukan hanya untuk Jokowi-JK.
"Budaya bagus itu pertanggungjawaban amanat," kata Masinton kepada TeropongSenayan di gedung Nusantara II DPR, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Hanya saja Masinton mempertanyakan apakah budaya malu dan mundur bisa diterapkan secara menyeluruh. Sebab, pejabat tinggi negara ini sulit mengatakan kalau dirinya gagal dalam menjalankan suatu amanat.
"Saya kira harus ada transformasi budaya, untuk pejabat secara umum budaya malu. Budaya malu yang hilang dari diri kita, yang salah terus pasang iklan, ini kan menarik," jelasnya. (iy)