JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Baru beberapa hari dilantik, Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Rizal Ramli telah menuai pro kontra atas kritiknya terkait kebijakan ekonomi pemerintah. Tak hanya itu, kritik tersebut ditanggapi serius oleh jajaran kabinet kerja termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Di lain sisi, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ma'ruf Amin menganggap, pernyataan keras Rizal Ramli yang mengundang perseteruan dengan pihak lain perlu dilihat secara hati-hati.
"Saya kira itu kita belum lihat apa itu perseteruan atau pura-pura berseteru, apa salah paham saja, itu kan bisa saja," ujar Ma'aruf usai menjadi pembicara di acara seminar Kebangsaan Islam Nusantara: Mengembangkan Sikap Toleran, Moderat dan Maslahah di ruang Fraksi PKB, gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Meski begitu, menurut Ma'ruf tak sepantasnya menteri mengkritik kebijakan yang bukan di bidangnya. Terlebih, kata dia, menteri itu sifatnya tidak boleh hanya mengomentari tetapi mengerjakan apa yang menjadi bidang kerjanya.
"Mungkin Rizal Ramli masih merasa pengamat," ucapnya.
Solusi yang tepat untuk mengakhiri perseteruan itu, saran ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, perlu adanya persamaan persepsi dan kembali pada Nawacita yang diusung Presiden Joko Widodo.(yn)