JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Koordinator Kemritiman Rizal Ramli saat ini menjadi perbincangan dan sorotan publik. Pasalnya, Rizal berani melontarkan kritikan pedas terhadap sejumlah proyek vital pemerintah, padahal dia telah berada di dalam kabinet.
Tak hanya saat ini, gaya mantan Menteri Keuangan itu memang pribadi yang 'ceplas-ceplos' dan apa adanya dalam melontarkan kritikan. Bahkan, Rizal mengaku pernah dipenjara pada masa pemerintahan Orde Baru semasa jadi mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1978 lantaran ocehannya yang bikin kuping penguasa waktu itu panas.
"Kita sama-sama menjunjung demokrasi, karena sama-sama pernah di penjara," kata Rizal saat mengadakan pertemuan dengan Presiden Timor Leste ke-3 Xanana Gusmao di kediaman Menko Maritim di Jalan Bangka 9 Nomor 49, Jakarta Selatan, Minggu (23/8/2015).
Oleh sebab itu, Rizal mengaku memiliki kedekatan dengan Xanana. Rizal mengatakan, kedekatan itu salah satunya mempunyai nasib pernah menjadi tahanan politik masa orde baru.
Saat itu, dia mengikuti demonstrasi menentang kebijakan pemerintah orde baru. Dia ditahan bersama mahasiswa Timor Leste karena melawan Presiden Soeharto yang dianggap Rizal kebijakannya telah melenceng dari cita-cita berbangsa dan bernegara.
Menurut Rizal, rezim orde baru sering menggunakan senjata untuk meredam gerakan mahasiswa. Selain itu, mereka juga membredel sejumlah koran yang memberitakan gerakan mahasiswa.
Akibatnya aksinya itu, Rizal mengatakan bahwa kampusnya ITB diduduki hampir tiga bulan oleh tentara. Dia pun ditangkap kemudian dipenjara militer selama empat bulan serta dibui di Lapas Sukamiskin selama satu tahun.
"Saya dipenjara zaman Soeharto di Rutan Sukamiskin," kisahnya.(yn)