JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi XI Andreas Eddy Susetyo MM mendesak pemerintah agar segera membuat kebijakan yang berorientasi pada arah untuk menarik devisa dan konversi valas ke rupiah dari para eksportir, guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan (supply dan demand) dollar Amerika.
"Aksi yang menonjol sekarang adalah kebijakan berorientasi pada demand side sementara supply side kurang mendapat prioritas," kata Andreas kepada TeropongSenayan, Senin (31/8/2015).
Politisi PDIP menjelaskan, selama ini yang bergerak di pasar hanya Bank Indonesia (BI). Oleh karena itu, pemerintah melalui kebijakannya perlu mendorong eksportir yang devisanya di bank, terutama di bank BUMN mengkonversi dollar mereka ke rupiah.
Tak hanya itu, Andreas juga mendorong pemerintah agar sektor pangan dan energi harus menjadi basis kebijakan pemerintah. Lonjakan berbagai kebutuhan pangan dalam negeri secara silih berganti selalu menghantui masyarakat.
"Kehadiran Pemerintah dalam bentuk kebijakan yang menjamin kestabilan harga kebutuhan pokok ini tidak bisa ditunda-tunda lagi," katanya.
Dia juga meminta pemerintah agar benar-benar mempertimbangkan daya beli masyarakat yang semakin menurun dan beban hidup yang semakin berat.
"Caranya antara lain memperbanyak proyek-proyek padat karya di sektor pertanian, pariwisata, investasi dalam negeri dan penjadwalan ulang proyek-proyek yang pendanaannya belum jelas sehingga hanya akan memperbesar utang dan defisit primer," tandasnya.(yn)