JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Presiden Mesir Jenderal Abdel Fatah As-sisi dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo pada Jumat (4/9/2015) di Istana Merdeka Jakarta. Kedatangan As-sisi tersebut mendapat banyak kecaman.
Demonstrasi pun dilakukan sejumlah pihak untuk menolak kedatangan rezim yang menggulingkan Mohamed Morsi yang terpilih sebagai presiden Mesir secara demokratis. Aksi tersebut salah satunya dilakukan Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Indonesia dan Indonesian Society for Human Right and Humanity (ISHRH).
Massa dari Indonesian Society for Human Right and Humanity melakukan aksi longmarch dari Masjid Istiqlal menuju Istana Negara hari ini, Jumat (4/9/2015) untuk menyampaikan aspirasi penolakan kedatangan orang nomor satu di negeri Piramida tersebut.
"As-sisi adalah penjahat kemanusiaan yang membantai rakyatnya sendiri," kata koordinator ISHRH Noval Abuzar di sela-sela aksi, Jumat (4/9/2015).
Noval menegaskan, Presiden Joko Widodo harus menolak kedatangan As-sisi. Pasalnya, saat menggulingkan presiden terpilih Muhammad Mursi, As-sisi telah membantai ribuan rakyat Mesir. Hal itu jelas-jelas sangat bertentang dengan pandangan Indonesia yang menjunjung tinggi kemanusiaan.
“Kalau mengundang As-sisi, seolah-olah sebagai sebuah negara kita melegitimasi apa yang sudah dilakukannya terhadap rakyatnya,” tegas Noval.
Saat ini, Abdul Fattah As-sisi tengah melakukan kunjungan kerja belahan dunia Timur yang diagendakan berlangsung antara 29 Agustus hingga 5 September. Sebelumnya, As-sisi mengunjungi Singapura dan Cina, As-sisi dijadwalkan akan bertandang ke Indonesia dan melakukan pertemuan dengan Jokowi.(yn)