JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pemuda Pertambangan Indonesia (DPP HIPII) Periode 2014-2019 mendesak kepada Presiden Joko Widodo agar Polri mengusut tuntas kasus korupsi korupsi pencairan dana CSR, Pertamina Foundation untuk penanaman 100 juta pohon seluruh Indonesia.
Menurut Sekjen HIPPI 2014-2019 Ryan, kasus tersebut tidak hanya melibatkan Direktur Pertamina Foundation Nina Nurlina tetapi ada pihak lain yang ikut terlibat.
"Meminta Presiden RI Joko Widodo agar mendesak pihak yang berwajib agar menangkap dan menyeret semua pihak yang terlibat dalam kasus Pertamina Foundation (PF)," ujar Ryan saat dihubungi TeropongSenayan, Minggu (6/9/2015).
Tambahnya, rekor Musium Rekor Indonesia (MURI) yang pernah menyematkan penghargaan kegiatan acara penanaman pohon tersebut segera dicabut karena dalam implementasinya banyak merugikan masyarakat.
"Meminta kepada MURI (Musium Rekor Indonesia) agar menghapus penghargaan terhadap kegiatan penanaman pohon yang dilakukan Pertamina Foundation (PF)," tegasnya.
Seperti diketahui dalam dokumen pencairan dana CSR, Pertamina Foundation menggelontorkan ratusan miliar untuk program penanaman 100 juta pohon. Pelaksanaan program itu pun melibatkan relawan.
Saat dilakukan Penyidikan diduga ada penggelapan dana melalui pemalsuan tanda tangan relawan dalam program itu. Dalam kasus ini, total kerugian negara dari program itu diperkirakan Rp 226,3 miliar. Namun, penyidik masih membutuhkan analisis dari lembaga audit.(yn)