JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota DPD RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta meminta agar Pemprov dan kepolisian menindak tegas terhadap angkutan umum di ibukota yang ugal-ugalan dan menyebabkan kematian pengguna jalan. Sebab, sudah terbukti selama ini nyawa begitu tidak berharga di jalanan.
"Pokoknya angkutan umum pembawa maut jangan dikasih ampun," tegas Dailami kepada pers di Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Dailami menegaskan, kecelakaan yang melibatkan Kopaja 612 dan sepeda motor yang terjadi pada Rabu (16/9/2015) di Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan harus merupakan kecelakaan terakhir yang disebabkan oleh kecerobohan manusia.
Kecelakaan tersebut menyebabkan pengemudi sepeda motor bernama Gunawan dan istrinya Sisilia yang sedang mengandung 8 bulan meninggal dunia. Sedangkan anak mereka yang berusia 8 tahun bernama Aldo saat ini dalam keadaan kritis dan masih dirawat di RSCM Jakarta.
Dailami menegaskan negara wajib menyiapkan transportasi massal yang menjamin keselamatan penumpang dan pengguna jalan. Ia meminta agar insiden kecelakaan ini menjadi catatan penting bagi Pemprov DKI dan kepolisian untuk melakukan evaluasi total di bidang transportasi.
Senator DKI ini menyebutkan ada banyak hal yang harus dibenahi agar tercipta pelayanan transportasi yang aman. Misalnya, kendaraan yang dipakai sebagai angkutan harus lolos uji kelayakan secara intensif dan periodik, jalan-jalan juga harus diperbaiki.
"Para sopir juga harus diperbaiki mentalnya agar tidak ugal-ugalan dan mau disiplin," paparnya.
Selain itu penting juga dilakukan peningkatan pengawasan terhadap pengelola angkutan umum. Saat ini pengawasan terhadap kelaikan angkutan umum dinilai masih rendah. Aparat, lanjut Dailami, harus beriindak tegas terhadap perusahaan angkutan yang melakukan pelanggaran dan kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa manusia.
"Kalau perlu izin treyeknya dicabut atau dibekukan. Ini perlu dilakukan agar ada efek jera dan untuk melindungi masyarakat," tegas Dailami.
Sebagai warga Jakarta, ia mengaku sedih atas kecelakaan yang menyebabkan tiga nyawa hilang. Menurut rencana, Jumat (18/9/2015), Dailami akan membesuk Aldo yang masih dalam kondisi kritis di RSCM.
"Saya akan temui Aldo, memberi semangat dan mendoakan agar ia bisa sembuh. Sudah semestinya kita kasihi dan sayangi dia yang kini menjadi yatim piatu akibat Kopaja yang ugal-ugalan," pungkas dia.(yn)