JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar kran impor beras dibukan lantaran cadangan beras nasional sudah menipis seiring musim kemarau yang panjang.
Namun, lain halnya dengan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman yang masih optimis stok beras nasional bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa harus impor.
Perbedaan tersebut membuat anggota Komisi IV DPR Daniel Johan mengaku heran. Ia khawatir ada kepentingan lain yang mendasari tujuan dari setiap keputusan berbeda dari Wapres JK dan Menteri Amran.
"Keputusan itu diambil harus berbasis data statistik dan lapangan untuk kepentingan umum, bukan karena hal lain," ujar Daniel kepada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (23/9/2015).
Daniel mengaku pesimis capaian produksi pertanian di Indonesia mencapai 75 juta ton sebagaimana yang digembar-gemborkan Menteri Amran. Pasalnya, ia mendapatkan laporan berbeda dengan data yang dipaparkan Menteri Amran.
"Jadi, benar tidak produksi akan 75 juta ton, kalau benar tidak perlu impor, khawatirnya (Mentan) bohong. Masalahnya banyak yang tidak yakin, karena laporan di lapangan banyak sawah petani yang puso (panen yang tidak menghasilkan)," ucapnya.(yn)