JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Almarhum Adnan Bahrum (Buyung) Nasution adalah sosok yang istimewa. Bukan hanya kiprahnya dalam bidang hukum dan perjuangan menegakkan HAM, namun juga istimewa jejak pendidikannya.
Lahir di Jakarta hari Jumat 20 Juli 1934 dari ayah R Rachmat Nasution (pejuang kemerdekaan dan pendiri kantor Berita Antara) dan ibu Ramlah Dougur, Bang Buyung (panggilan akrab Adnan Buyung Nasution) sempat kuliah di Teknik Sipil ITB.
Namun, kuliah calon insinyur itu hanya dijalani setahun. Bang Buyung pindah ke Fak Hukum, Ekonomi, dan Sosial Politik, UGM Yogyakarta. Tak lama setelah itu, Buyung kembali pindah ke Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan di Universitas Indonesia
Itu dilakoni pada periode 1953 hingga 1964. Sebelumnya, Bang Buyung lulus SMA I Jakarta dan SMP di Yogyakarta. Saat SMP, Bang Buyung ikut Mobilisasi Pelajar dan melakukan protes pendirian sekolah NICA, ikut merusak dan melempari guru-guru di sekolah tersebut.
Pulang menyelesaikan pendidikan Master of Law dari University of Melbourne, Australia, tahun 1970 Bang Buyung mendirikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Indonesia atas dukungan dan bantuan dana Ali Sadikin (Gubernur DKI Jakarta).
Ijin sebagai pengacara dicabut rezim Orba saat Bang Buyung membela HR Dharsono pada 1987 karena tuduhan melecehkan pengadilan (contempt of court). Ini memaksa pergi ke Belanda baru kembali ke tanah air tahun 1993 setelah berhasil meraih gelar gelar Doktor Ilmu Hukum Tata Negara (PhD) dari Universiteit Utrecht.(ris)