Berita
Oleh Ilyas pada hari Jumat, 09 Okt 2015 - 19:10:23 WIB
Bagikan Berita ini :

Ini Dia Alasan Menteri Darmin Kenapa Rupiah Mulai Menguat

2darmin-nasution.jpg
Darmin Nasution (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan rupiah mulai menguat terhadap dolar AS dalam beberapa hari terakhir, karena upaya spekulasi sebagai respons terhadap perkembangan ekonomi global sudah terhenti.

"Artinya kecenderungan membeli dolar AS dan spekulasi yang terjadi dalam beberapa minggu, kelihatannya sudah mulai berhenti dan membuka kesempatan rupiahnya untuk menguat," kata Darmin saat ditemui di Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Darmin menambahkan penguatan rupiah ini, setelah sebelumnya selama berbulan-bulan mengalami depresiasi terhadap dolar AS, juga merupakan momentum bagi investor untuk kembali memulai usahanya.

Menurut dia, penguatan rupiah yang terjadi bersamaan dengan penerbitan paket kebijakan ekonomi, bisa memberikan kepastian kepada para pengusaha terhadap prospek perekonomian nasional di masa mendatang.

"Ini akan lebih membuka kesempatan bagi dunia usaha untuk mengambil keputusan mengenai bisnisnya. Jadi apa yang kita lakukan melalui paket kebijakan mestinya direspons lebih bagus sebagai insentif untuk memulai," jelasnya.

Namun, pemerintah tetap waspada dalam memantau pergerakan rupiah serta kondisi perekonomian global, karena permasalahan belum selesai, setidaknya hingga ada kepastian terkait kenaikan suku bunga The Fed (Bank Sentral AS).

"Kita waspada, siapa bilang tidak waspada. Artinya tidak berarti dengan begini akan selesai. Ekonomi dunia belum selesai persoalannya, apalagi ekonomi kita. Jadi tidak ada yang aneh, jangan menarik kesimpulan semuanya beres. Tapi tendensinya bagus," tutur Darmin.

Sebelumnya, Bank Indonesia menyatakan masih tetap mewaspadai perkembangan ekonomi eksternal kendati dalam sepekan terakhir rupiah terus mengalami penguatan atau depresiasi yang signifikan.

"Kita lihat nanti recovery (pemulihan) ini semoga terus berlanjut tapi kita harus tetap melihat faktor eksternal dari Amerika dan sebagainya," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, dilansir lamanAntara.

Berdasarkan kurs JISDOR BI, nilai tukar rupiah pada Jumat mencapai Rp13.521 per dolar AS, menguat dibandingkan hari sebelumnya Rp13.809 per dolar AS atau dibandingkan empat hari sebelumnya saat masih berada di level Rp14.604 per dolar AS.

Sementara, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore bergerak menguat 439 poin menjadi Rp13.448 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.887 per dolar AS. (iy)

tag: #kurs  #nilai tukar rupiah  #rupiah  #dolar  #menko perekonomian  #darmin nasution  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement