JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Wafatnya Adnan Buyung Nasution membuat Permadi, politisi yang kini kembali ke habitatnya sebagai spiritualis, merasakan kesedihan mendalam.
Maklum keduanya berteman sudah sangat lama, bahkan sejak muda ketika Permadi belum mempunyai pekerjaan tetap dan Buyung di puncak kariernya.
"Waktu saya belum punya pekerjaan tetap anak-anak saya sering diajak makan bareng, dulu di HI itu ada bubur enak, kami sering ditraktir di sana," kata Permadi yang dihubungi TeropongSenayan, Rabu (23/9/2015).
Permadi mengaku keluarganya sering ditraktir Buyung. Apalagi anak-anaknya, karena memang dia jarang mengajak anaknya makan ke restoran.
"Anak saya tiga, Bang Buyung senang dengan anak ketiga saya karena meski perempuan tapi agak-agak bandel. Pernah beli durian, baru dibuka langsung dicuri sama dia, tapi dia malah membuat Bang Buyung senang," tambahnya.
Permadi juga mengaku keluarga mereka saling mengenal dekat. "Selama ini saya sudah dianggap seperti adik dan saya juga menganggap beliau sebagai abang," katanya.
Bahkan saat Permadi dipenjara di Yogjakarta, Buyung menyempatkan diri menjenguknya ke penjara. "Beliau khusus datang ke Jogja untuk menguatkan saya supaya sabar," ucapnya.
Pertama kenal dengan Buyung, saat Permadi ada di Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). "Mungkin karena saya vokal makanya Bang Buyung senang dengan saya," katanya.
Kini Buyung sudah mendahului. Belakangan dua sahabat ini jarang bertemu. "Saya sakit begitu juga Bang Buyung sehingga sudah agak lama tidak komunikasi. Semoga beliau diterima di sisiNya, dia orang baik," ucapnya.(ss)