JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Berbagai tragedi sepanjang masa pelaksanaan haji dari tahun ke tahun tak membuat pemerintahan Arab Saudi belajar.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR menuding pemerintahan Arab Saudi tidak profesional. Menurut dia, pemerintah yang dipimpin Raja Salman itu tidak pintar manajemen pergerakan massa jamaah haji.
"Mayoritas accident (kecelakaan, red) selama ini terjadi dalam hal orang-orang bertumpuk, berkumpul dalam posisi bergerak menuju jamarot (tempat lempar jumroh di Mina). Itu sudah berulang berkali-kali," kata Malik di gedung DPR, Jakarta, Jumat (25/9/2015).
Malik mengatakan, seharusnya pemerintah Arab Saudi menyiapkan petugas haji yang tanggap mengarahkan massa haji yang akan melakukan lempar jumroh. Namun, kata dia, para askar tersebut cenderung gagap mengamankan sekian juta orang yang sedang melaksanakan rukun Islam kelima tersebut.
"Askar mereka itu misalkan ada orang kepepet atau jatuh dan sebagainya, dibiarkan. Memang tetap saja kalau dalam jumlah besar akan sulit. Tetapi maksud saya, ini sudah kejadian bertahun-tahun. Harusnya belajarlah," ucapnya.(yn)
