JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wacana polisi parlemen tetap dilanjutkan. Namanya diubah menjadi polisi terpadu.
Menurut Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) Firman Soebagyo polisi terpadu itu untuk menjaga keamanan tiga lembaga yang berada di komplek parlemen.
"Kita tidak bicara polisi parlemen yang kita bicarakan polisi terpadu gedung parlemen karena di sini ada 3 lembaga negara yang sistem keamanan menggunakan protap berbeda," ujar Firman Soebagyo digedung DPR RI, Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Anggota Komisi IV DPR itu menjelaskan, selama ini keamanan komplek parlemen dinilai kurang. Karena orang-orang bebas ke luar masuk gedung.
"Orang yang masuk bisa saja membawa barang macam-macam isinya. Kalau terjadi sesuatu dengan barang yang dibawa ini membahayakan," jelasny.
Selain itu, instalasi ACsistem keamanannya tidak benar. Bisa saja instalasinya dimasukkan racun sehingga sangat berbahaya. "Kita khan bisa mati bersama-sama," ungkapnya.
Meski demikian, politisi Partai Golkar itu menjamin tak akan menghalangi akses publik untuk menyalurkan aspirasinya di komplek DPR.
"Kita tidak menutup akses publik untuk masuk ke DPR tapi semua harus kedepankan keselamatan. Jangan pula kita kedepankan publik masuk ke dalam tanpa kontrol kemudian kalian smua mati," jelasnya.(ss)