Krisis yang dikenal denganFood, Energy, and Water(FEW)Crisisakan melanda semua negara. Sohibul Iman menyebut penduduk yang semakin meningkat, tetapi produksi makanan semakin mengecil, konversi sumber makanan menjadi energi, sumber daya alam yang tidak terbarukan serta sumber air bersih yang semakin sukit didapatkan dianggap sebagai ancaman besar ke depan.
"Saya harap Presiden Jokowi beserta jajarannya bisa menjadi dirigen yang baik untuk mengatasi tantangan ini, minimal jangka pendek," kata Sohibul kepada TeropongSenayan, Jakarta, Minggu (4/10/2015).
Untuk jangka pendek, yang paling parah saat ini adalah daya beli masyarakat yang sudah sangat menurun. Pemerintah harus meningkatkan daya beli masyarakat untuk menggerakan ekonomi. Iman juga mengusulkan dua solusi untuk ini, yaitu bantuan langsung tunai atau penurunan harga BBM.
Pemerintah juga harus bisa mengelola APBN dengan baik. Termasuk APBD untuk daerah. Menurut Sohibul Iman, saat ini uangnya ada namun penyerapannya sangat rendah.
Dari empat indikator pertumbuhan ekonomi yang terdiri dari investasi, konsumsi masyarakat, ekspor, dan belanja pemerintah, satu satunya yang masih bisa dikendalikan oleh pemerintah adalah yang terakhir.
Sayangnya, ungkap Iman, saat ini daya serapnya sangat rendah. Akibatnya tidak bisa mendongkrak ekonomi kita. "Pemerintah pusat maupun daerah harus betul-betul mengenjot daya serap ini untuk menggerakan ekonomi,"jelasnya. (iy)