JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sekjen Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Subandriyo mengingatkan masyarakat agar tak menganggap sepele isu munculnya kembali gerakan komunis.
Menurut dia, ancaman komunis model baru mulai terlihat meskipun tidak dengan cara-cara repsesif seperti awal kelahirannya.
"Ancaman itu sudah mulai menguasai Indonesia baik melalui budaya, informasi dan ekonomi khususnya di kalangan anak muda," kata Subandrio kepada TeropongSenayan di kantor KAHMI, Jakarta, Minggu (4/10/2015).
Ia mengatakan kalau tantangan ini lebih berat dari pada zaman sebelumnya. Sebagaimana menanamkan Pancasila pada generasi muda sehingga bisa dipahami dan dihayati dengan baik.
"Gerakan PKI gaya baru ini mencoba merusak pikiran anak-anak muda yang tak paham sejarah. Mereka berupaya memutarbalikkan fakta dengan menyebut PKI sebagai korban kekejaman Pemerintah Orde Baru," jelasnya.
"Kita patut khawatir, dengan gelagat mulai bergeraknya aktivitas keluarga komunis itu khawatir, meski Tap MPR sudah jelas menyebut PKI tidak boleh hidup kembali. Tapi kalau mereka punya kekuatan, kita harus tetap khawatir." ungkapnya.
Karena itu, kata Subandrio, pemuda Islam Indonesia harus terus diingatkan agar tidak mudah melupakan sejarah. "Kita harus ingat bahwa ada sebagian kelompok yang masih menginginkan merubah pancasila, tapi tentu modusnya sekarang beda," pesan dia.
Terkait isu pemerintah akan meminta maaf kepada keluarga PKI. Subandrio dengan tegas menyatakan tidak setuju.
"Ini PKI menyakitkan hati kita, pemerintah tidak perlu menggubris. Masak kita yang di tempeleng kok mau minta maaf, gimana," cetus Subandrio. (iy)