JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi X DPR Krisna Mukti meminta Fraksi PAN tak reaksioner menyikapi penutupan 243 kampus oleh Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Ia menilai gagasan F-PAN untuk menggulirkan panitia khusus (Pansus) di DPR bukan langkah tepat.
"Nggak bisa begitu juga. Jangan terlalu grusa-grusu gitu loh. Bentar-bentar Pansus, bentar-bentar Pansus," ujar Krisna di gedung DPRRI, Jakarta, Selasa (6/10/2015).
Menurut Krisna, justru akan lebih baik jika F-PAN melakukan audiensi langsung dengan Kemenristekdikti. Sehingga, kata dia, langkah yang dilakukan kementerian tersebut dapat langusng terkonfirmasi.
"Tanyakan dulu dari Kemenristekdikti tanggapannya seperti apa?," imbuh politisi PKB ini.
Krisna membela tindakan tegas Menristekdikti M Nasir. Ia beralasan, penutupan kampus tersebut menjadi langkah awal untuk menghapus kampus bodong yang terlibat dalam jual beli ijazah palsu.
"Jadi memang itu salah satu cara terbaik, kampus-kampus itu di pending (dinonaktifkan) dulu. Mungkin sambil lalu mempersiapkan syarat-syaratnya, kualifikasinya. Jadi menurut saya langkah yang tepat. Tapi kalo ada yang layak dikembalikan lagi. Khan kasihan dosennya, stafnya, dan mahasiwanya jadi seperti nggak ada masa depan ya," tutupnya.(yn)