JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Bahlil Lahadalia berharap kebijakan paket ekonomi III yang akan dikeluarkan pemerintah bersifat implementatif, sesuai dengan keinginan rakyat dalam soal daya beli dan konsumsi.
"Paket satu, untuk jangka menengah dan panjang. Paket kedua, menekan laju dolar dan saham, sekarang orang butuh makan. Orang Lapar, bukan nanya mau makan menu apa. Sekarang yang lagi nggak bergairah daya beli publik. Harusya bensin yang turun bukan avtur. Emang masyarakat desa pake avtur," ujar Bahlil dalam diskusi Survei Nasional Indo Barometer di Hotel Century Park, Jakarta, Kamis (8/10/2015).
Bahlil juga akui kondisi ekonomi nasional saat ini sedang mengalami kegalauan. Tetapi, kegalauan ekonomi saat ini jauh berbeda pada tahun 1998.
"Berdasarkan data HIPMI suasana ekonomi kita ini sedang 'Galau', bahasanya 'batin lagi tersiksa, maju kena mundur kena.' Perbankan kita sehat. Beda dengan 98. Pada 98 pengusaha bangkrut," jelasnya. (mnx)