JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi III DPR, Sufmi Ahmad, prihatin atas kasus kekerasan di Singkil, Aceh."Pasca Perjanjian Helsinki seharusnya tidak ada lagi konflik signifikan disana karena sebagian besar tuntutan eksGAM sudah diakomodir," kata dia, di Jakarta, Rabu (14/10/2015).
Dia mendapat informasi, saat ini ada segelintir bekas militan setempat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang tidak puas dengan pemimpin di Aceh, dan mencoba memprovokasi agar situasi keruh dan mereka bisa bermain.
"Saya juga mendengar ada sekelompok orang yang mengatasnamakan warga Aceh telah kembali bergabung dengan Unrepresentative Nations and Peoples Organization (UNPO) , padahal setelah Helsinki waktu itu GAM keluar dari UNPO," kata Ahmad.
"Soal UNPO harus diwaspadai karena mereka termasuk yang mendukung Catalan merdeka dari Spanyol," imbuhnya, dilansirAntara.
Ia juga minta pemerintah harus bijak, namun tetap hati- hati dantetap waspada sertategas menyikapi soal Aceh.Pendekatannnya tak cukup hukum tapi harus menyeluruh .
"Harus diwaspadai, kasus pembakaran gereja hanya titik masuk untuk membuat situasi keruh, karena di manapun sebenarnya wajar kalau rumah ibadah bertambah, yang penting proporsional dengan umatnya," demikian Ahmad. (iy)