JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Meski sama-sama blusukan, namun berbeda antara yang dilakukan Jokowi dengan Soeharto. Inilah penuturan Agus Surindra, orang Ndalem Kalitan, Solo atau rumah mantan Presiden RI itu.
"Apa yang dilakukan Jokowi yakni blusukan, pak Harto (Soeharto) sudah melakukan hal tersebut jauh sebelumnya," kata Agus Surindra Kepala Rumah Tangga Ndalem Kalitan di Solo Jawa Tengah, Sabtu (17/10/2015).
Namun, lanjut dia, blusukan yang dilakukan Jokowi berbeda dengan yang dilakukan Soeharto. Blusukan yang dilakukan mantan Presiden ke dua ini benar-benar dilakukan diam-diam tanpa diketahui umum atau dikenal incognito.
"Pak Harto kalau blusukan hanya ditemani ajudan dan dua orang menteri. Dan itupun diam-diam tanpa diketahui media, habis blusukan pak Harto langsung bikin konsep ditempat blusukan," papar Agus Surindra.
Berdasarkan hasil blusukan itu Pak Harto minta para menteri dan jajarannya memahami berbagai persoalan masyarakat luas. Terutama yang tertinggal atau kelas bawah, baik di perkotaan maupun perdesaan.
Inilah yang akhirnya menghasilkan antara lain program yang dikenal dengan nama SD Ipres, Bimas-Inmas (untuk bidang pertanian yang menghasilkan swasembada beras-red), bangun bendungan maupun infrastruktur.
"Jadi blusukan pak Harto hasilnya konkrit. Kalau pak Jokowi kan terlihat kalau blusukan itu diikuti banyak media dan pejabat. Namun sayangnya tidak ada substansinya," ungkap dia sambil menyarankan agar Jokowi meniru pak Harto.(ris)