JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPR RI Bambang Wuryanto menjelaskan alasan kenapa Fraksi PDIP melarang anggotanya keluar Jakarta pada tanggal 19-30 Oktober. Menurutnya alasan tersebut dibuat agar kader PDIP di DPR lebih fokus menjalankan tugas-tugasnya di DPR.

"Keputusan Ketua Fraksi PDIP di DPR sebetulnya hal yang wajar. Fraksi PDIP memerintahkan agar lebih fokus. Ini kan ada yang penting masalah RUU APBN. APBN itu keputusan fiskal negara, yang kedua adanya RUU Tax Amesty, kalau itu gol berapa uang yang akan masuk, ini kan penting untuk pemasukan kas negara, dan yang terakhir revisi UU KPK kita juga harus stand by," kata Bambang di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (19/10/2015).

Anggota Komisi VII DPR RI ini juga melihat kondisi politik di DPR terlalu dinamis, dalam arti banyak isu-isu atau keputusan yang secara mendadak-mendadak bisa terjadi di DPR.

"Biasanya pada detik-detik terakhir akan keluar isu-isu yang luar biasa, seperti hari ini isu soal Freeport yang muncul, itu kita harus stand by dan ketua fraksi minta kadernya semuanya harus solid," kata Bambang.

Seperti diketahui, beredar surat intruksi dari Ketua Fraksi PDIP di DPR Olly Dondokambey. Surat tersebut berisi perintah agar kader PDIP di DPR tak boleh keluar dari Jakarta mulai dari tgl 19-30 Oktober 2015.

Surat yang diterima TeropongSenayan, Minggu (18/10/2015) ini, ditandatanggani secara langsung oleh Ketua Fraksi PDIP di DPR. Surat tersebut berbunyi sebagai berikut.

Mencermati dinamika politik terkini, kepada seluruh anggota Yth diintruksikan untuk;

1. Stand by di Jakarta pada tgl 19-30 Oktober 2015

2. Menjadwal ulang rencana kunjungan kerja yang sudah terangendakan pada waktu tersebut.

3. Tetap berkoordinasi dengan Ketua Poksi/Fraksi

Demikian intruksi ini untuk mendapatkan perhatian, terima kasih. (iy)