JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Program 'Bela Negara' terus menuai kontroversi. Sebagian menyatakan mendukung, dan sebagian lainnya menolak dengan argumen masing-masing. Ketua Komisi Pertahanan DPR RI Mahfudz Siddiq meminta sebaiknya program Bela Negara yang diusung Kementerian Pertahanan ditunda dulu.
"Daripada kontroversi gak karuan, lebih baik di-pending dulu," kata Mahfuz di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, (19/10/2015).
Ia mengaku, sebelumnya program Bela Negara memang pernah dibicarakan pemerintah bersama DPR. Namun, kata dia, dalam pembicaraannya program tersebut hanya sekadar sosialisasi.
Akan tetapi, lanjut Mahfudz, pihaknya heran dengan wacana yang beredar akhir-akhir ini karena berbeda dengan yang pernah dibahas sebelumnya.
Diakuinya, Komisi Pertahanan memang pernah membahas mengenai wacana Bela Negara, bahkan dalam pembicaraan itu ditetapkan anggaran kegiatan Bela Negara mencapai Rp 90 miliar. Program itu, menurut Mahfudz, merupakan program sosialisasi ke masyarakat agar punya kesadaran membela negara.
"Saya rasa, kalau begini konteksnya, saya setuju," ucap Mahfuz.
Dengan berubahnya teknis kegiatan bela negara, Mahfudz menilai perlu disusun suatu peraturan perundang-undangan baru. Sebab, program yang digelar merupakan kegiatan edukasi, konsolidasi, dan mobilisasi massa. (mnx)