JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Katherine A. Oendoen merasa prihatin dengan kondisi masyarakat korban bencana asap. Terutama, yang menimpa para ibu hamil dan anak-anak.
"Seharusnya pemerintah menggerakkan aparat secara khusus juga melalui pemerintahan dari desa sampai provinsi untuk melindungi masyarakat terutama ibu-ibu hamil dan anak-anak akibat menghisap asap kebakaran hutan," ujar legislator asal Kalimantan Barat ini di gedung DPRRI, Jakarta, Jumat (23/10/2015).
Sebagai orang asli Kalimantan Barat, ia mengaku sangat mengetahui bagaimana penderitaan para ibu hamil dan anak-anak ketika terjadi kebakaran hutan.
Karena itu, sejak awal dirinya berulangkali mengingatkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar dapat mengantisipasi terjadinya pembalakan kawasan hutan dengan cara membakar.
"Saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tanggal 4 Februari 2015, saya pernah mengingatkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya akan terjadinya kebakaran hutan akibat cuaca dan kepentingan pihak pengusaha perkebunan yang menggunakan cara membakar untuk membersihkan lahan perkebunan mereka. Hal ini merupakan kejadian yang terjadi setiap tahun," ungkapnya.
Demi percepatan mengatasi persoalan asap di Kalimantan dan Sumatera, Katherine berharap pemerintah mengambil langkah taktis supaya asap yang selama ini menjadi persoalan akibat kebakaran hutan dapat diatasi sebelum penderitaan masyarakat semakin parah.
"Selebihnya, Saya berharap pemerintah membuat program pencegahan dan penanggulangan kebakaran melalui teknologi anak bangsa untuk mematikan api terutama pada lahan gambut," tukasnya.(yn)