JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Rencana Pansus Pelindo II DPR untuk memanggil Menteri Negara BUMN, pada Rabu (29/10/2015) tiba-tiba gagal. Alasannya Pansus Pelindo II masih mendalami data-data yang masuk sebelumnya.
Direktur Indonesia Budget Control Akhmad Suhaimi mengatakan, gagalnya rapat Pansus Pelindo II dengan Rini Soemarno dalam rapat Pansus Pelindo II di DPR menandakan bahwa Pansus Pelindo II tidak serius dan kurang siap adu data dengan Rini. Ditengarai DPR tidak punya landasan data yang accurate untuk berdebat dengan Rini.
“Jelaslah Pansus Pelindo II emosional dan bekerja semata-mata subjektif dan orientasi politik untuk target tertentu, bukan untuk mencari kebenaran. Sejatinya DPR sudah punya landasan data sebelum memanggil para pihak. Jangan sampai para anggota DPR itu seperti anak kuliahan, yang memanggil para pihak hanya untuk mendengar paparan dosen dan mereka sendiri minim data,” kata Suhaimi dalam siaran pers yang diterima TeropongSenayan, Kamis (29/10/2015).
Ia menilai, dari sejak semula, Pansus Pelindo II sudah kehilangan greget dan tidak jelas arahnya. Jika yang dimakusd untuk mengungkap kejanggalan pengadaan crane oleh Pelindo, maka jauh sebelum Pansus terbentuk, Bareskrim Polri sudah bergerak dan mengusut.
“Langkah bareskrim Polri jelas untuk penegakan hukum, bukan seperti langah pansus DPR yang lebih mengaburkan hukum dengan membawa kasus hukum ke ranah politik,” jelasnya.
“Ketika Pansus DPR kekurangan data soal Pelindo, maka yang terjadi anggota Pansus hanya menjadi pengumpul data. Mirip dengan anak kuliahan yang mendapat mendapat tugas riset. Jangan-jangan gagalnya rapat Pansus dengan Rini karena DPR belum siap dan takut diceramahi oleh Rini.” (iy)