JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, negara harus menanggung kerugian yang sangat besar.
Tak tanggung-tanggung, negara tekor hingga lebih dari dua kali lipat dibanding kerugian akibat bencana tsunami Aceh.
"Bencana sunami Aceh, kerugian negara mencapai sekitar 45 triliun. Sedangkan kebakaran hutan 2015 ini mencapai sekitar 100 triliun," ujar Sutopo saat mengisi materi pengajian bulanan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang mengangkat tema "Pembakaran Hutan: Akar Masalah dan Solusinya" di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat malam (6/11/2015).
Disampaikan Sutopo, mengatasi kebakaran hutan jauh lebih sulit dari penanggulangan berbagai bencana lain. Menurutnya, pergerakan api yang melalap lahan di hutan sangat sulit dikendalikan.
"Kalau gempa, banjir dan erupsi kan terjadinya di situ saja. Di tempat yang menjadi titik bencananya. Tetapi begitu kebakaran hutan, sulit dikendalikan," ungkapnya.
Sutopo menggambarkan bagaimana sulitnya mengendalikan api saat terjadi kebakaran hutan. Ia menyampaikan bahwa pemadaman api tidak cukup dilakukan sekali penyiraman air hujan buatan.
"Karena, ketika dipermukaan kita padamkan, dibawah jurang gambut masih terbakar. Dan api di hutan bisa melompat. Bayangkan lompatan api di hutan bisa melangkahi sungai yang lebarnya 500 meter. Itu karena adanya faktor eksternal angin dan cuaca kering," jelasnya.(yn)