Berita
Oleh Ilyas pada hari Senin, 16 Nov 2015 - 06:09:01 WIB
Bagikan Berita ini :

Pimpinan Komisi X tak Habis Pikir Kenapa Pemerintah Pangkas Beasiswa Dosen

77ridwan hisjam.jpg
Ridwan Hisjam (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Golkar Ridwan Hisjam mengaku tak habis pikir dengan langkah Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang memangkas anggaran beasiswa untuk para dosen.

“Kenapa Anggaran Beasiswa Dosen S2/S3 dari Rp 1,8Triliun di APBN 2015 turun menjadi Rp 900 Miliar pada APBN 2016,” ujar Ridwan, Jakarta, Minggu (15/11/2015).

Menurut Ridwan, turunnya anggaran beasiswa tersebut akan berdampak langsung terhadap masa depan pendidikan. Tak hanya itu, para dosen yang melanjutkan pendidikan di luar negeri pun terancam kandas lantaran berkurangnya anggaran beasiswa.

“Ini juga akan membuat dosen yang kuliah di luar negeri akan pulang kalau tidak ada pengganti beasiswanya,” jelasnya.

Pernyataan Ridwan ini menanggapi langkah Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang meminta Menristekdikti mengedapan program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP kepada dosen. Sebab menurut Menkeu, alokasi anggaran untuk dosen saat ini terlalu tinggi sehingga cukup membebani anggaran.

LPDP sendiri merupakan sebuah Badan Layanan Umum (BLU) yang berada di bawah Kementrian Keuangan, untuk mengelola Dana Pengembangan Pendidikan Nasional atau DPPN.

”Ini ganggu alokasi Dikti. Kami tak sepakat dengan Menristek Dikti memasukan anggaran terlalu banyak untuk dosen. Kan ada LPDP S2, S3 ke luar negeri,” kata Bambang saat mengisi acara seminar tentang APBN 2016 di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (11/11/2015).

Bambang mengaku sudah berbicara kepada Menristek Dikti agar tidak membuat terlalu banyak alokasi anggara untuk dosen. Ia meminta Dikti agar mewajibkan dosen ikut LPDP, sehingga dosen terbiasa bersaing.

”Karena LPDP itu intinya bersaing dan harus masuk universitas yang tergolong bagus. Saya pikir, tidak ada salahnya kalau kita punya dosen yang berkualitas,” ujar Bambang.

Menurutnya, dengan LPDP, pola penganggaran jadi lebih baik. Karena apabila menggunakan sistem Dikti sering terjadi overlaping anggaran. (iy)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 79 - SOKSI
advertisement
HUT RI 79 - ADIES KADIR
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Perjuangkan Isu Pendidikan di DPR, dr. Gamal Soroti Profesi Guru Terbanyak Kena Pinjol

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 18 Okt 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota DPR RI dr. Gamal menyatakan siap memperjuangkan isu kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam hal pendidikan. Ia pun menyoroti masih banyaknya masalah pendidikan di ...
Berita

Elektabilitas 52,1% Tri Adhianto - Harris Bobihoe Berpeluang Menang di Pilwali Bekasi

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Timur Barat Research Center (TBRC) baru-baru ini merilis hasil survei terbaru yang menggambarkan elektabilitas pasangan calon wali kota dan wakil wali kota dalam Pemilihan ...