JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pemerintah melalui TNI Angkatan Udara (AU) berencana membeli helikopter mewah AgustaWestland AW-101 sebagai tunggangan baru kepresidenan.
Namun ternyata perusahaan pembuat helikopter AW-101 itu sempat terjerat korupsi di India. Negara yang terkenal dengan Taj Mahal itu memang pernah memesan 12 helikopter AgustaWestland. Namun rencana pembelian tersebut dibatalkan akibat dugaan penyuapan.
Terlebih, informasi teranyar, Badan Pusat Intelijen India (CBI) mengumumkan telah menemukan bukti baru yang bisa mengungkap kasus korupsi di negara tersebut terkait pemerintah India membeli sejumlah helikopter.
Intelijen India membongkar skandal korupsi perusahaan itu ketika memenangkan kontrak penyediaan 12 helikopter untuk Presiden dan para pejabat tinggi India pada 2010 silam. (Baca juga: JK: Kami Khawatir Jangan-Jangan Indonesia Beli Helikopter Buangan India)
Perusahaan yang memproduksi AW101 itu diduga membayar pejabat tertentu di India untuk memenangkan kontrak senilai USD540 juta. Sebagai buntut dari tuduhan ini, beberapa tokoh pemerintah India diperintahkan CBI untuk diselidiki terkait skandal yang melibatkan Menteri Pertahanan India.
”Ini merupakan perkembangan penting terkait penyelidikan yang terjebak karena tidak ada kerja sama dari Italia untuk 2,5 tahun. CD ini untuk penyelidikan korupsi," kata seorang perwira CBI seperti dilansir dari situs Times Of India, Selasa (1/12/2015).(yn)