JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menanggapi perihal pencatutan nama pada skandal “PapahMintaSaham”, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan kembali membela sosok Darmawan Prasodjo atau Darmo.
Nama Darmo disebut-sebut dalam percakapan yang direkam oleh Presdir Freeport Maroef Sjamsoeddin. Berikut cuplikannya :
MS : Tapi kalau dengar penjelasan Pak Ketua tadi sayanya enggak begitu jelas. Dari Pak Jokowi ya enggak jelas
SN : Kalau Pak Jokowi itu dia, beliau sudah setuju kalau sarannya untuk di Gresik. Tapi berikutnya di Papua. Tapi ada ujungnya-ujungnya, waktu saya makan itu “Pak Ketua sudah bicara belum Pak Luhut, saya disuruh ngadep ke Pak Luhut, ngobrol-ngobrol. Saya langsung tahu ceritanya ini waktu rapat, yang terjadi antara si ESDM dengan Darmo. Kalau menurut saya, memang Pak, Presiden itu ada yang mohon maaf ya, ada yang dipikirkan untuk ke depan memang. Kalau dilihat dari, karena dia dengar Pak Jusuf Kalla itu kan terjadi begitu, makanya selalu menyinggung masak Jusuf Kalla terus. Kalau lihat begitu memang dia
MS: Ada ganjalan
SN: Ada ganjalan. Makanya kita harus menutupi. Gak habis-habis
MS: Mempercantik
SN: Mempercantik. Tapi kalau pengalaman kita, artinya saya dengan pak Luhut, pengalaman-pengalaman dengan presiden, itu rata-rata 99 % itu goal semua Pak. Ada keputusan-keputusan penting kayak Arab itu, bermain kita. Makanya saya tahu. Makanya Bung Riza begitu tahu Darmo, dimaintaince, dibiayai terus itu Darmo habis-habisan supaya belok. Pinter itu
MS: Anu The lobbies
“Darmo adalah seorang yang profesional. Dia yang selalu membantu saya ingatkan ini time to time. Kalau dia disebut dipengaruhi, seharusnya ini (memo rekomendasi soal kontrak Freeport) bisa berubah," ujar Luhut saat jumpa pers di kantornya, Jumat (11/12/2015).
Luhut juga meyakini, bahwa Darmo tak pernah memberikan masukan yang aneh ke presiden. Luhut pun juga menjelaskan bahwa Darmo adalah orang yang sangat obyektif ketika berbicara soal Freeport.
Nama Darmo bagi Luhut bukanlah nama lama, sebelum menduduki posisinya sebagai Menko Polhukam, Darmo adalah Deputi I Bidang monitoring dan Evaluasi. Tak hanya itu, Luhut memilih Darmo karena Ayah Darmo adalah intruktur Luhut di akademi militer.
Selain menyandang gelar Ph.D, Darmo juga diketahui pernah bekerja di Gedung Putih, Amerika Serikat. Saat ini, Darmo tergabung dalam partai PDI-P. (Icl)