JAKARTA-Terpilihnya Harry Azhar Azis sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) justru dinilai tidak berdampak positif pada kinerja lembaga negara. "Saya pesimis dengan BPK, tidak akan ada perubahan khususnya terkait isu pemberantasan korupsi," kata Peneliti Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi di Jakarta.
Mestinya, kata Uchok lagi, lembaga negara seperti BPK seharusnya bersih dari orang partai. "Harusnya rekrutmen BPK itu jangan dijadikan tempat pembuangan sampah," ungkap mantan aktifis PMII
Uchok mengkritik cara kerja BPK yang terlalu formalistik dalam menjalankan tupoksinya, misal dalam pemberian status WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) terlalu murah diberikan pada Pemda sehingga BPK tidak bisa mengantisipasi potensi kebocoran anggaran. "Pengambilan verifikasi sample yang dilakukan BPK hanya menyentuh data -data sekitar 25% dan tidak maksimal kinerjanya," ungkap dia.
Lebih lanjut Uchok sangat menyayangkan tidak optimalnya BPK dalam menjalankan fungsinya, padahal lembaga tersebut sangat strategis peranannya dalam upaya pemberantasan korupsi.
"BPK jangan banyak alasan dengan mengatakan kekurangan SDM dan anggaran terkait kinerjanya yang kurang maksimal," tegas Uchok yang terlihat santai di lobby DPR.
Uchok tak membantah BPK merupakan lahan basah dan banyak kepentingan bermain dilembaga tersebut. (ec)