JAKARTA-Dunia usaha mulai tak nyaman dengan sejumlah kebijakan Presiden Jokowi yang menunda pengumuman kabinet. Akibatnya kerugian sudah pasti terjadi.
"Kita rugi dua kali. Pertama, pengusaha rugi karena tidak bisa melakukan aktifitas bongkar muat barang. Lalu kedua, juga rugi karena kabinetnya tak jadi diumumkan," kata Wakil Ketua umum Kadin, Bambang Soesatyo di Jakarta, tadi malam.
Kadin sendiri, kata Bambang, melihat aneh kelakuan Jokowi, karena pengumuman susunan kabinet dilakukan di luar istana. "Lagian, pengumuman kabinet kok di Priok, di Istana Negara dong biar kesakralannya tidak hilang dan tidak merepotkan masyarakat," papar Bambang yang juga politisi Partai Golkar.
Bahkan Bambang mempertanyakan motif rencana pengumuman kabinet yang batal di Pelabuhan Tanjung Priok. "Apa belum puas dengan pesta rakyat yang kemarin,’’ kata dia lagi.
Menurut Bambang, sudah bukan waktunya lagi melakukan pencitraan dan tidak perlu bertindak yang aneh-aneh. ‘’Yang begitu-begitu itu sudah lewat, sekarang waktunya kerja, kerja, dan kerja. Saya ngomong begini, karena teman-teman pengusaha mulai mengeluh," ungkap orang dekat Aburizal Bakrie ini.
Yang jelas, kata Bambang, pengusaha saat ini minta kepastian kabinet. Bukan lagi wacana dan wacana saja. "Kalau kabinet Jokowi diumumkan sekarang, mungkin keluhannya terobati, tapi ditunda toh sehingga tidak ada kepastian,’’ imbuh dia lagi.
Selain itu, Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini mengingatkan, pemerintahan yang kosong selama 4 hari ini cukup mengkhawatirkan karena bisa dimanfaatkan para mafia dan pihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab. ‘’Secara UU memang tidak salah, Jokowi-JK punya waktu 14 hari untuk susun kabinet, tapi kekosongan pemerintahan ini sangat mengkhawatirkan,’’ kata Bamsoet-sapaan akrabnya.
Sementara itu, politisi Fraksi PDI-P Hendrawan Supratikno meminta semua pihak bisa memaklumi penundaan pengumuman kabinet karena hal itu dilakukan untuk kebaikan bersama. Apalagi, langkah yang ditempuh Presiden Jokowi terkait proses seleksi menteri, belum pernah dilakukan sebelumnya. "Jadi, tidak masalah kalau telat-telat dikit," kata dia.
Hendrawan mengakui, penundaan pengumuman menteri kabinet pemerintahan Jokowi karena masih ada tarik-menarik calon menteri dari partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Tetapi tarik-menarik itu tidak ada kaitan dengan persoalan transaksi politik. Tujuannya, untuk membangun komitmen kebersamaan dalam bekerja. ‘’Bukan karena transaksi, tapi untuk mencari the winning team. Bahasa yang lebih tepat adalah membangun komitmen kebersamaan,’’ pungkasnya. (ec)