JAKARTA-Kabinet Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah terbentuk dan dilantik hari ini. Sebaliknya DPR yang menjadi mitra kerja pemerintah justru belum siap bekerja.
Sampai saat ini komisi dan alat kelengkapan Dewan (AKD) belum bisa bekerja karena penyusunan anggota komisi belum selesai. "Belum ada kemajuan, sekarang masih dalam proses," kata Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Senin, Jakarta, (27/10/2014).
Tidak hanya pimpinan komisi atau pimpinan AKD saja, tetapi juga anggota komisi yang belum lengkap, karena 5 fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) belum menyerahkan nama-nama anggotanya.
Agus menambahkan, pimpinan masih menunggu, tapi tidak ada batas waktu sampai kapan. "Yang pasti kita masih berupaya menyelesaikan secepatnya biar cepat bisa bekerja," ungkap adik ipar Ani Yudhoyono.
Dia juga tidak mau menjawab saat ditanya soal permintaan 16 kursi pimpinan komisi dan AKD oleh KIH. "Ini bukan soal permintaan atau penolakan, tapi memang belum selesai," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPR Setya Novanto mengatakan pemilihan pimpinan komisi ini bisa saja dilakukan tanpa melibatkan KIH. "Bisa dilakukan," tegas Setnov, sapaan Setya Novanto, di Gedung DPR, Senin (27/10/2014).
Oleh karena itu, Setnov mendesak KIH secepatnya menyelesaikan masalah nama-nama untuk disetorkan ke alat kelangkapan dewan (AKD). "Saya selaku pimpinan DPR mengharapkan pada hari ini bisa berlanjut dengan baik," kata mantan Ketua F-Partai Golkar.
Setnov menambahkan ada sejumlah pertimbangan agar nama-nama di AKD bisa secepatnya selesai, karena juga menyangkut nasib staf serta tenaga ahli di dewan. "Saya sudah minta pimpinan juga fraksi-fraksi untuk melakukan ini karena rakyat sudah menunggu dan suasana bekerja sudah dimulai," pungkas politisi Partai Golkar sedang disorot publik saat ini. (ec/b)